Berhasil, percobaan menciptakan tikus dari dua induk jantan.
SABTU, 11 DESEMBER 2010, 04:08 WIB
Pipiet Tri NoorastutiVIVAnews - Sejumlah ilmuwan asal Amerika Serikat, dengan menggunakan teknologi rekayasa sel induk, berhasil melahirkan seekor tikus dari dua induk jantan. Percobaan dilakukan sebagai usaha untuk melestarikan spesies langka, bahkan menciptakan keturunan dari pasangan sesama jenis.
Berdasar studi yang dipublikasikan Rabu, 8 Desember 2010 lalu di Jurnal Biologi Reproduksi, sejumlah ilmuwan di Texas mampu memanipulasi sel dari janin tikus jantan (xy) untuk menghasilkan lini sel induced pluripotent stem(iPS).
Sel iPS merupakan sel-sel matang yang telah mengalami perubahan genetik. Beberapa sel yang tumbuh akan kehilangan kromosom y, dan berubah menjadi sel xo.
Sel xo inilah yang kemudian disuntikkan ke dalam embrio dari donor tikus betina. Selanjutnya dipindahkan atau dititipkan ke rahim tikus pengganti sehingga melahirkan bayi dengan satu kromosom x dari tikus jantan asli.
Sel dari bayi tikus yang tumbuh itu kemudian dikawinkan dengan sel dari tikus jantan lainnya. Keturunan mereka, baik laki-laki dan perempuan, ternyata menunjukkan adanya kontribusi genetik dari dua tikus jantan.
Penelitian yang dipimpin Richard R. Berhringer ini dilakukan di MD Anderson Cancer Center. Para peneliti mengatakan bahwa dengan teknik berlainan, ada kemungkinkan untuk menghasilkan sperma dari donor tikus betina sehingga bisa menghasilkan keturunan dari dua induk betina.
Percobaan ini memang memunculkan kemungkinan untuk menghasilkan keturunan dari pasangan sesama jenis. Namun, para peneliti menyatakan hasil percobaan masih jauh untuk diterapkan pada manusia. (kd)
• VIVAnews(klik)Berdasar studi yang dipublikasikan Rabu, 8 Desember 2010 lalu di Jurnal Biologi Reproduksi, sejumlah ilmuwan di Texas mampu memanipulasi sel dari janin tikus jantan (xy) untuk menghasilkan lini sel induced pluripotent stem(iPS).
Sel iPS merupakan sel-sel matang yang telah mengalami perubahan genetik. Beberapa sel yang tumbuh akan kehilangan kromosom y, dan berubah menjadi sel xo.
Sel xo inilah yang kemudian disuntikkan ke dalam embrio dari donor tikus betina. Selanjutnya dipindahkan atau dititipkan ke rahim tikus pengganti sehingga melahirkan bayi dengan satu kromosom x dari tikus jantan asli.
Sel dari bayi tikus yang tumbuh itu kemudian dikawinkan dengan sel dari tikus jantan lainnya. Keturunan mereka, baik laki-laki dan perempuan, ternyata menunjukkan adanya kontribusi genetik dari dua tikus jantan.
Penelitian yang dipimpin Richard R. Berhringer ini dilakukan di MD Anderson Cancer Center. Para peneliti mengatakan bahwa dengan teknik berlainan, ada kemungkinkan untuk menghasilkan sperma dari donor tikus betina sehingga bisa menghasilkan keturunan dari dua induk betina.
Percobaan ini memang memunculkan kemungkinan untuk menghasilkan keturunan dari pasangan sesama jenis. Namun, para peneliti menyatakan hasil percobaan masih jauh untuk diterapkan pada manusia. (kd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar